Jangan pernah lelah untuk berbagi ilmu, mari kita mencoba membahas kembali soal KSNP 2019 no 11-15, topik seputar mitigasi bencana.
11. Berdasarkan teori toleransi, suatu
ekosistem akan memiliki kondisi optimum pada suatu kondisi tertentu dan akan
berkurang jika belum atau melebihi kondisi tersebut. Faktor pembatas dalam
pencapaian kondisi tersebut terdiri dari faktor biotik dan abiotik, Contoh
faktor abiotik yang membatasi suatu ekosistem padang rumput adalah ....
a.
terbatasnya jumlah rumput yang menjadi bahan makanan untuk
konsumer tingkat 1.
b.
perkelahian antar predator dalam mencari mangsa
c.
berkurangnya jumlah perkawinan spesies singa
d.
proses rantai/jaring makananpada ekosistem padang rumput
e.
keterbatasan curah hujan
Pembahasan:
Panjang teks soal no 11 ini sebenarnya semacam jebakan. Karena
kata kuncinya ditemukan pada akhir kalimat, yaitu contoh factor ABIOTIK .
Sehingga untuk memilih jawabannya, tinggal kita jeli menentukan mana yang biotik
dan mana yang abiotic. Pilihan a,b,c, dan d semuanya menggambarkan makhluk
hidup/ bitik. Sehingga pilihan yang tepat jatuh pada pilihan “e”.
12. Bencana hidrometeorologis di daerah
beriklim tropis yang melanda wilayah yang sangat luas adalah ...
a.
ekspansi gelombang udara panas
b.
banjir karena hujan lebat
c.
tanah longsor
d.
kekeringan karena kemarau panjang
e.
angin puting beliung
Pembahasan:
Bencana hidrometeorologis artinya bencana yang berkaitan dengan
air (hidro). Kelebihan air atau kekurangan air. Kata kunci selanjutnya adalah
melanda wilayah yang sangat luas. Pilihan “a” tidak ada kaitan air. Pilihan “b”
berkaitan dengan kelebihan air, tapi wilayahnya terbatas. Pilihan “c” tidak ada
kaitan erat dengan air. Pilihan”d” berkaitan dengan kekurangan air/ kemarau yang
meliputi wilayah luas dan biasanya semua wilayah yang curah hujan rendah saat
kemarau akan terjadi kekeringan. Pilihan “e” tidak ada kaitan dengan air. Jadi
jawaban benar adalah “d”
13. Contoh tindakan mitigasi struktural
untuk mengurangi resiko bencana adalah ...
a.
membangun masyarakat sadar bencana
b.
merancang jalur-jalur evakuasi
c.
merancang tayangan-tayangan tentang penyelamatan dari bencana
d.
membangun jaringan sukarelawan penganggulangan bencana
e.
membangun sistem pelatihan tanggap bencana
Pembahasan:
Jawaban “b” sebab yang dimaksud dengan mitigasi struktural adalah
tindakan mitigasi bencana yang berkaitan dengan bangunan fisik untuk mitigasi
contohnya pembuatan jalur-jalur evakuasi. Pilihan Jawaban a, c,d,e merupakan
mitigasi pra bencana atau yang dilakukan sebelum bencana terjadi
14. Wilayah karst
pada umumnya mengalami masalah kekeringan. Penyebab kekeringan tersebut adalah
...
a.
curah hujan rendah
b.
evapotranspirasi tinggi
c.
kerapatan vegetasi rendah
d.
banyak terdapat rekahan
e.
batuannya mudah pecah
Pembahasan:
Jawaban “d”.
Pilihan “b” ada istilah evapotrasnpirasi atau penguapan pada
perairan dan dedaunan pohon. Daerah karst/gamping memiliki banyak
rekahan-rekahan karena hasil proses pelarutan/solusional sehingga air permukaan
cepat masuk ke dalam tanah menuju sistem air dalam. Makanya air permukaan di
daerah karst minim karena porositas tinggi. Porositas adalah daya serap air. Air
sebenarnya ada, tapi jauh di sistem bawah tanah. Cek gambar di bawah.
Sumber : google image (Kunci Jawaban OSP Geografi 2019 No 11-15 - Guru Geografi)
15. 15. Suatu kawasan yang memiliki resiko
terjadinya likuifaksi setelah terjadi gempa biasanya dicirikan oleh ...
a.
tersusun oleh material yang belum padu dan air tanah relatif
dangkal
b.
tersusun oleh material yang masif dan air tanah relatif dangkal
c.
tersusun oleh material yang belum padu dan air tanah relatif dalam
d.
tersusun oleh material yang masif dan air tanah relatif dalam
e.
tersusun oleh material yang kompak dan air tanah relatif dalam
Kunci
Likuifaksi atau pencairan tanah biasa terjadi pada wilayah dengan
jenis tanah yang belum padu seperti tipe sedimen dengan air tanah dangkal.
Sehingga saat gempa terjadi butiran tanah yang belum kompak akan larut dengan
air tanah seperti bubur.
Air tanah adalah air yang tersimpan di dalam tanah. Jika kita
membuat sumur, kemudian setelah menggali 2 meter air sudah keluar, maka
dikatakan air tanah di wilayah tersebut dangkal. Sebaliknya jika membuat sumur
sampai 15 meter belum ketemu air dikatakan air tanah di wilayah tersebut dalam.
Agar lebih menguasai dengan menambah wawasan, silakan cari pengertian dari istilah-istilah yang ada pada gambar.
SELAMAT BELAJAR
Semoga bermanfaat untuk yang mau belajar
BalasHapus