Menu

SELAMAT BELAJAR...KEJUJURAN HARGA MATI

Minggu, 25 Juli 2021

11-15 PEMBAHASAN SOAL KSN PROVINSI TAHUN 2019

 Jangan pernah lelah untuk berbagi ilmu, mari kita mencoba membahas kembali soal KSNP 2019 no 11-15, topik seputar mitigasi bencana.

 

11. Berdasarkan teori toleransi, suatu ekosistem akan memiliki kondisi optimum pada suatu kondisi tertentu dan akan berkurang jika belum atau melebihi kondisi tersebut. Faktor pembatas dalam pencapaian kondisi tersebut terdiri dari faktor biotik dan abiotik, Contoh faktor abiotik yang membatasi suatu ekosistem padang rumput adalah ....

a.       terbatasnya jumlah rumput yang menjadi bahan makanan untuk konsumer tingkat 1.

b.      perkelahian antar predator dalam mencari mangsa

c.       berkurangnya jumlah perkawinan spesies singa

d.      proses rantai/jaring makananpada ekosistem padang rumput

e.       keterbatasan curah hujan

 

Pembahasan:

Panjang teks soal no 11 ini sebenarnya semacam jebakan. Karena kata kuncinya ditemukan pada akhir kalimat, yaitu contoh factor ABIOTIK . Sehingga untuk memilih jawabannya, tinggal kita jeli menentukan mana yang biotik dan mana yang abiotic. Pilihan a,b,c, dan d semuanya menggambarkan makhluk hidup/ bitik. Sehingga pilihan yang tepat jatuh pada pilihan “e”.

 

12. Bencana hidrometeorologis di daerah beriklim tropis yang melanda wilayah yang sangat luas adalah ...

a.       ekspansi gelombang udara panas

b.      banjir karena hujan lebat

c.       tanah longsor

d.      kekeringan karena kemarau panjang

e.       angin puting beliung

 

Pembahasan:

Bencana hidrometeorologis artinya bencana yang berkaitan dengan air (hidro). Kelebihan air atau kekurangan air. Kata kunci selanjutnya adalah melanda wilayah yang sangat luas. Pilihan “a” tidak ada kaitan air. Pilihan “b” berkaitan dengan kelebihan air, tapi wilayahnya terbatas. Pilihan “c” tidak ada kaitan erat dengan air. Pilihan”d” berkaitan dengan kekurangan air/ kemarau yang meliputi wilayah luas dan biasanya semua wilayah yang curah hujan rendah saat kemarau akan terjadi kekeringan. Pilihan “e” tidak ada kaitan dengan air. Jadi jawaban benar adalah “d”

 

13. Contoh tindakan mitigasi struktural untuk mengurangi resiko bencana adalah ...

a.       membangun masyarakat sadar bencana

b.      merancang jalur-jalur evakuasi

c.       merancang tayangan-tayangan tentang penyelamatan dari bencana

d.      membangun jaringan sukarelawan penganggulangan bencana

e.       membangun sistem pelatihan tanggap bencana

 

Pembahasan:

Jawaban “b” sebab yang dimaksud dengan mitigasi struktural adalah tindakan mitigasi bencana yang berkaitan dengan bangunan fisik untuk mitigasi contohnya pembuatan jalur-jalur evakuasi. Pilihan Jawaban a, c,d,e merupakan mitigasi pra bencana atau yang dilakukan sebelum bencana terjadi

 

14. Wilayah karst pada umumnya mengalami masalah kekeringan. Penyebab kekeringan tersebut adalah ...

a.       curah hujan rendah

b.      evapotranspirasi tinggi

c.       kerapatan vegetasi rendah

d.      banyak terdapat rekahan

e.       batuannya mudah pecah

 

Pembahasan: 

Jawaban “d”.

Pilihan “b” ada istilah evapotrasnpirasi atau penguapan pada perairan dan dedaunan pohon. Daerah karst/gamping memiliki banyak rekahan-rekahan karena hasil proses pelarutan/solusional sehingga air permukaan cepat masuk ke dalam tanah menuju sistem air dalam. Makanya air permukaan di daerah karst minim karena porositas tinggi. Porositas adalah daya serap air. Air sebenarnya ada, tapi jauh di sistem bawah tanah. Cek gambar di bawah.

Sumber : google image (Kunci Jawaban OSP Geografi 2019 No 11-15 - Guru Geografi)

15. 15. Suatu kawasan yang memiliki resiko terjadinya likuifaksi setelah terjadi gempa biasanya dicirikan oleh ...

a.       tersusun oleh material yang belum padu dan air tanah relatif dangkal

b.      tersusun oleh material yang masif dan air tanah relatif dangkal

c.       tersusun oleh material yang belum padu dan air tanah relatif dalam

d.      tersusun oleh material yang masif dan air tanah relatif dalam

e.       tersusun oleh material yang kompak dan air tanah relatif dalam

 

Kunci

Likuifaksi atau pencairan tanah biasa terjadi pada wilayah dengan jenis tanah yang belum padu seperti tipe sedimen dengan air tanah dangkal. Sehingga saat gempa terjadi butiran tanah yang belum kompak akan larut dengan air tanah seperti bubur. 

Air tanah adalah air yang tersimpan di dalam tanah. Jika kita membuat sumur, kemudian setelah menggali 2 meter air sudah keluar, maka dikatakan air tanah di wilayah tersebut dangkal. Sebaliknya jika membuat sumur sampai 15 meter belum ketemu air dikatakan air tanah di wilayah tersebut dalam.  


Agar lebih menguasai dengan menambah wawasan, silakan cari pengertian dari istilah-istilah yang ada pada gambar. 


SELAMAT BELAJAR 


1 komentar: