Standar Kompetensi
Menganalisis
unsur-unsur geosfer
Kompetensi Dasar
Menganalisis
atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
Setelah
mempelajari bab ini, kita diharapkan dapat:
·
Mendeskripsikan pengertian komposisi atmosfer
·
Mendeskripsikan unsur cuaca dan iklim
·
Mendeskripsikan jenis-jenis awan
·
Mendeskripsikan jenis-jenis angin dan hujan
·
Mendeskripsi jenis-jenis iklim
A.
LAPISAN ATMOSFER
Ketika kita sedang duduk pada malam hari
melihat cahaya yang bergerak dari atas jatuh nan jauh di sana, berarti telah
terjadi pembakaran benda langit yang memasuki atmosfer kita. Ketika badai
menyerang Amerika Serikat, kejadian tersebut merupakan bagian dari fenomena
atmosfer.
Lalu apa yang disebut dengan atmosfer?
Atmosfer berasal dari kata atmos berarti uap dan sphaira berarti bola bumi. Atau kata lain Atmosfer
merupakan lapisan udara yang menyelimuti bumi.
Gas yang membentuk asmosfer disebut udara.
Udara terdiri atas unsur-unsur dan senyawa kimi yang dapat dibagi dalam dua
kelompok,yaitu:
a. Gas yang jumlahnya tetap, yaitu nitrogen, oksigen, hidrogen, helium, argon,
neon, kripton, dan xenon.Proporsi gas ini relatif tetap dari permukaan bumi
sampai ketinggian 25 km. Campuran dari gas-gas ini disebut udara kering.
b. Gas yang jumlahnya berubah, yaitu uap air, karbon dioksida, dan ozon.
Ketiga gas ini penting di dalam pertukaran panas oleh penyinaran antara atmosfer,
bumi, dan bagian-bagian atmosfer.
Komposisi Atmosfer
Gas-gas penysusun atmosfer sebagai berikut:
Gas-gas penysusun atmosfer sebagai berikut:
Nitrogen (N2) sebanyak 78,08%
Oksigen (O2) sebanyak 20,95%,
Argon (Ar) sebanyak 0,95%, dan
Karbondioksida (CO2) sebanyak 0,034%.
Unsur-unsur lain, seperti Neon (Ne), Helium
(He), Ozon (O3), Hidrogen (H2), Krypton (Kr), Metana (CH4), dan Xenon (Xe).
Lapisan-lapisan / Struktur Atmosfer
Pada umumnya, lapisan atmosfer dibagi atas
empat lapisan, yaitu sebagai berikut:
1.
Troposfer
Troposfer berarti
daerah yang berubah. Troposfer merupakan
lapisan terbawah dari atmosfer yang berada pada ketinggian 0 sampai dengan 16
km dari atas permukaan bumi.
Lapisan troposfer memiliki ketebalan yang berbeda di semua tempat.
Di khatulistiwa, ketebalannya mencapai 16 km, di sekitar lintang
tengah (30° LU/LS–60° LU/LS) mencapai 11 km, dan di daerah kutub tebalnya
sekitar 8 km. Pada lapisan ini, suhu berubah berdasarkan ketinggian tempat,
yaitu setiap kenaikan 100 meter suhu udara rata-rata turun 0,5° C terkecuali di
daerah tropis suhu rata-rata turun 0,6°C. Setiap turun 100 meter, maka suhu
naik 10°C.
Gejala cuaca (awan, petir, topan, badai, dan
hujan) terjadi di lapisan troposfer. Pada lapisan ini terdapat penurunan suhu
yang terjadi karena sangat sedikitnya troposfer menyerap radiasi gelombang
pendek dari matahari. Sebaliknya, permukaan tanah memberikan panas pada lapisan
troposfer yang terletak di atasnya, melalui konduksi, konveksi, kondensasi, dan
sublimasi yang dilepaskan oleh uap air atmosfer. Puncak lapisan troposfer
dinamakan tropopause yang bersuhu dan ketinggian yang berbeda di
masing-masing letak, di ekuator tropopause berada pada ketinggian 18 km dengan
suhu -80° C, sedang di kutub stratopause hanya mencapai ketinggian 6 km dengan
suhu -40°C. Karena tropopause lebih tinggi di ekuator dari pada di kutub maka stratosfer lebih tipis di ekuator dari
ada di kutub.
2. Stratosfer
Stratosfer berarti daerah yang berlapis.
Ditandai oleh adanya percampuran yang sangat lemah dan kenaikan temperatur
sampai nilai maksimum sekitar 0°C pada ketiggian 50 km. Lapisan ini berada di atas
tropopause dan memiliki ketinggian 12–50 km di atas permukaan bumi. Semakin tinggi tempatnya suhu di lapisan ini
semakin meningkat, peningkatan suhu dilapisan ini disebabkan oleh lapisan
ozonosfer yang meyerap radiasi ultra violet dari matahari.. Pada lapisan ini
terdapat lapisan ozon (O3) yang sangat penting untuk melindungi bumi dari
radiasi matahari yang berbahaya, misalnya sinar ultraviolet.
Lapisan stratosfer disebut juga lapisan isothermis. Bagian atas
stratosfer dibatasi oleh stratopause .Suhu pada lapisan stratosfer dan
stratopause berbeda. Stratopause terletak pada ketinggian 60 km dengan suhu 0°
C.
3. Mesosfer
Mesosfer memiliki ketinggian 60–85 km dari
atas permukaan bumi. Lapisan mesosfer sering disebut juga lapisan pemantul
gelombang radio karena pada lapisan ini gelombang radio dirambatkan. Lapisan
mesosfer ditandai dengan penurunan suhu 0,4° C setiap 100 meter, karena lapisan
mesosfer mempunyai nilai keseimbangan radiasi yang negatif. Bagian atas
mesosfer dibatasi oleh mesopause, yaitu lapisan di dalam atmosfer yang
memiliki suhu paling rendah, kira-kira –100° C yang berada pada ketinggian 85
km.
4. Thermosfer
Lapisan ini terletak pada ketinggian 85–300
km di atas permukaan bumi. Lapisan yang ditandai dengan adanya kenaikan suhu
berkisar dari –100° C sampai ratusan bahkan ribuan derajat celcius.
Bagian
atas lapisan thermosfer dibatasi oleh thermopause yang meluas dari
ketinggian 300 km sampai pada ketinggian 1000 km. Suhu pada thermopause adalah
konstan terhadap ketinggian, tetapi berubah dengan waktu, yaitu dengan insolasi
(incoming solar radiation). Suhu pada malam hari berkisar antara 300°C -
1200° C dan pada siang hari antara 700° C–1700° C.
B.
CUACA
DAN IKLIM
Cuaca adalah
keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit
dan dalam jangka waktu yang singkat.
Iklim adalah
keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan
dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas.
Apa bedanya cuaca dan iklim tersebut?
Unsur-unsur cuaca dan Iklim:
Unsur cuaca dan
iklim pada dasarnya sama yaitu:
1. Suhu
2. Tekanan Udara
3. Kelembaman
Udara
4. Angin
5. Awan
6. Curah Hujan
1. Suhu/ Temperatur
Suhu adara adalah
unsur iklim yang sulit didefinisikan, karena unsur iklim/cuaca ini berubah
sesuai dengan tempat, tetapi banyak ahli yang mengartikan suhu adalah tingkat
panas suatu benda.
Suhu dapat diukur
dengan menggunakan alat yang bernama termometer. Skala suhu yang dipakai dalam
pengukuran suhu udara ada dua yaitu fahrenheit U untuk Ingris dan celsius yang
dipakai oleh sebagian besar negara di dunia.
Suhu udara berubah
sesuai dengan tempat dan waktu. Suhu maksimum terjadi antara pukul 12.00 –
14.00, sedang suhu minimum terjadi pada pukul 04.00 – 05.00 waktu lokal.
Suhu bulanan
rata-rata adalah jumlah dari suhu harian rata-rata dalam satu bulan dibagi
dengan jumlah hari dalam bulan tersebut.
Suhu tahunan
rata-rata dihitung dari jumlah suhu bulanan rata-rata dibagi dengan 12.
Faktor yang
menyebabkan banyak sedikitnya panas yang diterima oleh bumi adalah:
1.
Sudut datang
matahari, makin miring sinar matahari semakin kurang panasnya, karena tempat
yang dipanasi sinar matahari yang miring datangnya lebih luas dari pada yang
dipanasi sinar yang tegak. Akibatnya panas akan dibagi pada tempat yang lebih
luas.
2. Lamanya penyinaran , makin lama penyinaran makin tinggi temperaturnya.
3. Awan, kalau udara banyak mengandung awan maka panasnya akan berkurang.
4. Keadaan Tanah, tanah yang licin dan putih banyak memantulkan panas,
tetapi tanah yang kasar dan hitam banyak menyerap panas. Daratan ;ebih cepat
menerima panas dari pada lautan.
5. Angin dan arus laut, angin ataupun arus yang datang dari daerah
dingin, akan mendinginkan daerah-daerah yang dilewatinya.
6. Relief bumi, makin kasar relief bumi makin
kecil panas yang diterima.
7. Ketinggian tempat, semakin tinggi tempatnya
temperatur akan semakin rendah.
Panas di bumi berasal dari pemanasan udara baik pemanasan langsung maupun
pemanasan tidak langsung.
Pemanasan Langsung:
a. Absorsi
yaitu penyerapan unsur-unsur radiasi matahari (sinar gama, sinar X, sinar ultraviolet)
Unsur-unsur
penyerap : nitrogen, oksige, Ozon, dan debu.
b. Refleksi pemanasan matahari tehadap udara tetapi
dipantulkan kembali ke angkasa oleh
butir-butir air.
c. Proses Difusi yaitu berhamburnya sinar gelombang
pendek biru dan lembayung ke sagala arah.
Akibatnya
langit menjadi biru.
Pemanasan Tidak Langung
a. Konduksi yaitu pemberian panas oleh matahari oleh
matahari pada lapisan udara bagian bawah kemudian lapisan udara tersebut
memberikan panas pada lapisan udara di atasnya.
b. Konveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara
vertikal ke atas.
c. Adveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara
yang horisontal (mendatar).
d. Turbulensi adalah pemberian panas oleh gerak
udara yang tidak teratur dan berputar-putar ke atas.
Suhu udara akan
berkurang (turun) 0,6°C tiap kenaikan
100 m (Hukum Braak).
Tx = T0 – 0,6 h
Keterangan:
Tx = temperatur udara rata-rata suatu tempat (x) yang dicari
T0 = Temperatur di permukaan laut ( 0 meter)
H = tinggi tempat yang diketahui
Contoh:
Suhu udara di
permukaan laut sebesar 26,5° C, Kota Bontang berada pada ketinggian 50 meter.
Hitung suhu kota Bontang!
Jawab:
Diketahui T0 =
26,5° C
H = 50 m
Jawab:
Tx = T0 – 0,6 h
Tx = 26,5 – 0,6
x 50
100
= 26,5 – 0,6 x 1
2
= 26,5 – 0,3
= 26,2° C
Latihan
Desa Kinahrejo
berada pada ketinggian 2.100 meter. Bila suhu di pantai Parangtritis 26, 3° C.
Hitung suhu di daerah Kinahrejo tersebut!
2.
Tekanan
udara
Tekanan udara
adalah tekanan yang diberikan oleh udara (karena beratnya) kepada setiap luas 1
cm2 bidang datar di permukaan bumi sampai batas atmosfer.
Alat untuk mengukur
tekanan udara bernama Barometer
Satuan
tekanan udara adalah atmosfer dan bar.
1
Atmosfer = 700 mmHg = 1.013mb
1
Atm = 1.013 bar.
Setiap
kita naik 100 m, maka tekanan berkurang 11 mb
Daerah-daerah
tekanan udara di permukaan bumi meliputi:
a. Maksimum kutub utara dan kutub selatan
b. Minimum subpolar utara dan selatan ( 66,5° LU/LS)
c. Maksimum subtropis utara dan selatan ( 30° - 40°LU/LS)
Maksimum
subtropika terjadi karena udara yang naik di ekuator turun di daerah ini,
sehingga udara menjadi lebih padat.
d. Minimum ekuator, terjadi karena pemanasan matahari yang sangat tinggi,
hingga udara renggang dan naik ke atas.
Daerah
tenang
Daerah
tenang di bumi meliputi:
a. Daerah tenang katulistiwa, terletak pada daerah minimum khatulistiwa (
0° - 10° lintang utara-selatan) sering disebut daerah doldrum (darah tenang
tropik)
b. Daerah tenang subtropika, terletak pada daerah maksimum subtropika (pada
30° - 40° LU/LS). Daerah ini disebut Lintang Kuda
c. Daerah tenang kutub (sekitar 90° LU/LS)
3. Kelambapan udara
3. Kelambapan udara
Kelembapan udara
disebut juga kelengasan atau kebasahan air, yaitu kandungan uap air yang
terdapat dalam 1 m3 masa udara.
Kelembapan ada
dua, yaitu:
a.
Kelembapan
mutlak (Absolut) yaitu kandungan uap air yang terdapat dalam 1 m3 masa udara
dalam suatu tempat dan waktu tertentu.
b.
Kelembapan
Relatif (nisbi) yaitu perbandingan
antara jumlah uap air yang dikandung udara dengan dengan jumlah uap air
maksimum yang dikandung oleh udara dalam suhu dan tekanan yang sama.
Kelembapan relatif dinyatakan dengan %
Rumus
Kelembaman Relatif adalah
Kelembapan
Relatif = Kelembapan mutlak X 100%
Kelembapan air maksimal
Contoh, pada suhu 25°Cudara yang bervolume 1 m³
maksimal dapat memuat 20 gram uap air. Namun kenyataannya hanya memuat 15 gram
uap air.
Kelembapan relatif udara tersebut adalah:
15
X 100 % = 75%.
20
Alat untuk mengukur kelembapan udara bernama:
Higrometer.
4. Angin
4. Angin
Angin adalah
udara yang bergerak dari daerah bertekanan maksimum menuju daerah yang
bertekanan minimum.
Alat untuk mengukur
kecepatan angin bernama: Anemometer, satuan kecepatan angin adalah km/jam.
Alat untuk mengukur
arah angin bernama bendera angin atau kantung angin.
Arah angin biasanya dinyatakan dalam derajat,
360° atau 0° berarti angin utara; 90° angin timur; 180° angin selatan; dan 270°
angin barat
Hukum Buys Ballot.
Angin bergerak dari daerah bertekanan maksimum
ke tekanan minimum, di belahan bumi utara angin dibelokkan ke kanan dan di
belahan bumi selatan, angin dibelokkan ke kiri.
Kecepatan angin dipengaruhi oleh:
1.
Gradient barometrik
Hukum Stevenson:
Kecepatan angin
bertiup berbanding lurus dengan gradien barometriknya. Semakin besar gradien
barometriknya, maka semakin besar pula kecepatannya.
2.
Relief permukaan
bumi
Jika angin bertiup
di daerah yang relatif kecil karena rintanganya sedikit, maka kecepatannya
tidak terganggu dan akan berhembus angin kencang.
3.
Vegetasi penutup
Pohon-pohon yang
tinggi atau lebat akan mempelambat hembusan angin
4.
Jarak dari
permukaan bumi (ketinggian tempat)
Angin yang bertiup
di daerah permukaan bumi akan mendapatkan hambatan yang banyak, sehingga
kecepatan angin akan berkurang.
Jenis Angin yang bersifat umum/
global
1. Angin Pasat
Angin yang
berhembus terus menerus dari maksimum subtropik utara dan selatan menuju
khatulistiwa dan berbias menurut hukum Buys Ballot.
2. Angin Anti Pasat
Angin yang
berhembus di lapisan udara atas tropik ke arah daerah sub tropik utara/
selatan.
3. Angin Muson
Angin yang berganti
arah setiap enam bulan sekali.
4. Angin Barat
Angin yang bertiup
dari lintang 35 LU/LS menuju ke 60 LU/LS.
5. Angin Kutub
Yaitu angin yang
berhembus dari daerah bertekanan tinggi di sekitar kutub ke arah daerah sedang.
6.
Angin Siklon dan
Anti Siklon
Sumber: srh.noaa.gov
Angin siklon adalah
angin yang masuk dari daerah yang bertekanan udara maksimum yang mengelilingi
udara yang bertekanan udara minimum.
Di utara
katulistiwa gerakan angin berlawanan dengan arah jarum jam, di belahan bumi
selatan gerakan angin searah dengan jarum jam.
Angin Anti Siklon
adalah angin yang masuk dari daerah yang bertekanan udara minimum ke arah udara
yang yang mengelilingi tekanan maksimum.
Berdasarkan arah anginya, angin dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu:
Angin tetap merupakan angin yang bertiup sepanjang tahun dengan
arah yang tetap.Yang termasuk angin tetap yaitu: angin pasat, angin barat, angin timur.
Angin Periodik yaitu angin bertiup bergonta-ganti. Yang termasuk
jenis angin ini antaralain: angin lembah, angin gunung, angin lokal, dll
Jenis Angin Lokal
Angin yang bertiup
setiap hari.
- Angin laut (bertiup siang hari) dari laut ke darat.
- Angin Darat (bertiup malam hari) dari darat
- Angin Gunung (Bertiup malam hari) dari gunung
- Angin Lembah (Bertiup siang hari) dari lembah
- Angin Fohn adalah angin yang tidak mengandung uap air (bersifat panas dan kering)
- Angin Gending (Probolinggo dan Pasuruan
melewati pegunungan Iyang)
- Angin Bohorok (Deli, merusak tembakau)
- Angin Brubu
(Sulawesi Selatan)
- Angin Kumbang (Cirebon)
- Angin Wambrau (P Biak dan Papua)
- Angin Grenggong (Pasuruan melewati pegunungan
Tenngger)
5. Awan
Awan ialah
kumpulan titik-titik air atau kristal-kristal es yang halus dalam udara di
atmosfer yang terjadi karena adanya pengembunan dan pemadatan uap air yang
terdapat di udara setelah melampaui keadaan jenuh.
Berdasarkan
ketinggiannya awan ada 3 yaitu:
Sumber: srh.noaa.gov
1. Awan tinggi (di atas 6000 m)
a. Cirrus (Ci):
Awan ini halus dengan struktur seperti serat, berbentuk menyerupai bulu burung
dan tersusun seperti pita yang melengkung di langit sehingga tampak bertemu di
satu atau dua titik pada horizon, dan sering terdapat kristal es.
Awan ini tidak menimbulkan hujan.
b.
Cirro Stratus (Ci-St):
Awan
ini berbentuk menyerupai kelambu putih yang halus dan rata menutup seluruh
langit sehingga tampak cerah, atau terlihat seperti anyaman
yang bentuknya tidak beraturan. Awan ini sering menimbulkan terjadinya hallo,
yaitu lingkaran yang bulat dan mengelilingi matahari atau bulan, dan biasa
terjadi pada musim kering.
c.Cirro
Cumulus (Ci-Cu):
Awan ini berpola terputus-putus dan penuh
dengan kristal-kristal es sering kali berbentuk seperti segerombolan domba dan
sering dapat menimbulkan bayangan di permukaan bumi.
2. Awan Menengah (2000 –
6000 m)
(a) Alto Cumulus (A-Cu):
Awan ini berukuran kecil-kecil, tetapi berjumlah banyak dan berbentuk seperti
bola yang agak tebal berwarna putih sampai pucat dan ada bagian yang kelabu.
Awan ini bergerombol dan sering berdekatan sehingga tampak saling bergandengan.
(b) Alto Stratus (A-St):
Awan ini bersifat luas dan tebal dengan warna awan adalah kelabu.
3. Awan Rendah (di bawah
200 m)
(a) Strato Cumulus (St-Cu):
Awan ini berbentuk bola-bola yang sering menutupi seluruh langit sehingga
tampak menyerupai gelombang di lautan. Jenis awan ini relatif tipis dan tidak
menimbulkan hujan.
(b) Stratus (St):
Awan ini berada pada posisi yang rendah dan agihan yang sangat luas dengan
ketinggian <2000 m. Jenis awan ini menyebar seperti kabut dan tampak
berlapis-lapis. Antara kabut dan awan stratus pada dasarnya tidak berbeda. Awan
ini tidak menimbulkan hujan.
(c) Nimbo Stratus (Ni-St):
Awan ini berbentuk tidak menentu dengan tepi compang-camping tak beraturan.
Awan ini hanya menimbulkan hujan gerimis, berwarna putih kegelapan, dan
penyebarannya di langit cukup luas.
Awan yang terjadi karena udara naik, berada pada ketinggian antara 500 m–1.500 m. Kelompok awan ini, antara lain
sebagai berikut.
(a) Cumulus (Cu): Awan tebal dengan puncak-puncak yang
agak tinggi, terbentuk pada siang hari karena udara yang naik, dan akan tampak
terang jika mendapat sinar langsung dari matahari dan terlihat bayangan
berwarna kelabu jika mendapat sinar matahari dari samping atau sebagian saja.
(b) Cumulus Nimbus (Cu-Ni):
Awan inilah yang dapat menimbulkan hujan dengan kilat dan guntur, bervolume
besar dengan ketebalan yang tinggi, posisi rendah dan puncak yang tinggi
sebagai menara atau gunung dengan puncaknya yang melebar.
Berdasarkan bentuknya
awan dibagi menjadi 4 yaitu:
(a). Awan cumulus, yaitu
awan putih bergumpal yang sering dilihat waktu sore
(b). Awan stratus, yaitu
awan yang berbentuk seperti selimut berlapis-lapis.
(c). Awan nimbus, yaitu
awan yang gelap, bentuknya tidak menentu. Awan ini menandakan akan terjadi
hujan
Sumber: flickr.com
(d). Awan cirrus, yaitu
awan letaknya tinggi sekali berbentuk seperti tabir
Sumber: science-edu.larc.nasa.gov
6. Hujan
Hujan atau presipitasi ialah peristiwa jatuhnya butir-butir air
atau es dari lapisan-lapisan troposfer ke permukaan bumi.
Alat penakar hujan yaitu sering disebut fluviometer
ataupun ombrometer atau regentmeter.
Jumlah curah hujan
dicatat dalam inchi atau milimeter ( 1 inchi = 25,4 mm). Jumlah hujan 1 mm,
menunjukkan tinggi air hujan yang menutupi permukaan 1 mm, jika air tersebut
tidak meresap ke dalam tanah atau menguap ke atmosfer.
Garis yang
menghubungkan titik-titik dengan curah hujan sama selama peiode tertentu disebut
isohyet.
Faktor yang
mempengaruhi curah hujan di Indonesia tinggi:
1. Terletak di daerah tropis dengan temperatur
tinggi, sehingga pada ketinggian tertentu uap air mencapai titik kondensasi
(pengembunan) dan jatuh sebagai hujan zenithal
2.
Banyak terdapat
pegunungan tinggi yang dapat memaksa angin naik, sehingga turun hujan di
lereng-lereng gunung. Disebut hujan orografis.
3.
Terletak di antara
dua samudera menyebabkan udara lembab
4.
Dihembuskan angin
muson barat yang terjadi antara bulan Oktober-April.
Unsur-unsur Hidrometeor
1.
Gerimis adalah
tetes dengan diameter kurang dari 0,5 mm, intensitasnya kurang dari 1 mm/jam.
2.
Hujan adalah tetes
dengan diameter lebih dari 0,5 mm, intensitasnya lebih dari 1,25 mm/jam. Tetes
hujan lebih besar tetapi jumlahnya lebih sedikit dianding gerimis sehingga
lebih sedikit mengurangi jarak pandang kecuali untuk hujan deras.
3.
Salju adalah
kristal es putih seringkali bergumpal ke dalam bentuk serpihan. Ukuran serpihan
bergantung pada kadar air dan kelembapan di sekitar kristal
4.
Batu es hujan
adalah bola es dengan diameter lebih dari 5 mm, jika kurang disebut butir es,
yaitu bentuk awal dari batu es hujan
5.
Virga adalah
partikel air atau es yang jatuh dari awan tetapi menguap sebelum mencapai
permukaan bumi.
6.
Kabut adalah
seperti awan terdiri dari tetesan air kecil yang mengapung di udara. Beda
dengan awan adalah kabut terbentuk di dalam udara dekat permukaan bumi.
7.
Embun adalah air
mengembun pada objek (benda) di dekat tanah yang suhunya di atas titik beku
tetapi di bawah suhu titik embunya. Jika air mengembun pada suhu di bawah titik
beku disebut embun beku.
Jenis-Jenis Hujan
Berdasarkan atas
terjadinya:
a. Hujan Orografis adalah hujan
yang naik pegunungan, Lihat gambar pada pembahasan Angin Fohn
b. Hujan
Zenithal
Hujan ini terjadi karena massa udara panas
membumbung ke atas. Massa udara yang mengandung uap air tersebut setelah sampai
pada lapisan atas, suhunya menjadi turun dan mengakibatkan kondensasi menjadi awan
cumulus atau cumulonimbus.
c. Hujan
Frontal
Hujan ini terjadi sebagai akibat pertemuan
antara dua massa udara yang berbeda suhunya, yaitu yang satu panas, sedangkan
yang lain dingin. Massa udara yang panas dan mengandung uap air bergerak naik
seperti menaiki lereng di atas massa udara yang dingin.
d. Hujan Sinklonal
Hujan yang terjadi
karena udara panas naik dan disertai angin siklon. Hujan ini terjadi di daerah
sedang.
e. Hujan Musim
Hujan yang terjadi
karena angin muson lembab naik ke darat atau pegunungan.
Di Indonesia
mempunyai dua musim yaitu:
a. musim hujan
terjadi pada bulan Oktokber – April
ketika berhembus angin muson barat.
b. musim kemarau
terjadi pada bulan April – Oktober
ketika berhembus angin muson timur.
Berdasarkan besar kecil dan banyak sedikitnya
titik-titik air:
a.
Hujan Halus, jika
titik airnya sangat halus (berjari-jari 0,04 -0,03 mm)
b.
Hujan
rintik-rintik, jika titik-titik airnya halus, tetapi banyak jumlahnya
c.
Hujan sebenarnya,
jika titik-titik airnya berjari-jari 0,3 – 3 mm (garis tengahnya lebih besar
dari 0,5 mm) dan jatuh dengan kecepatan 3 m per detik.
d.
Hujan lebat, bila
hujan turun dengan amat kuat. Hujan lebat biasanya turun sebentar dan jatuh
dari awan cumulonimbus.
Siklon Tropis
Siklon tropis
adalah badai sirkuler yang menimbulkan angin perusak sampai daerah sekitar 250
mil dari pusatnya. Kecepatan siklon tropis bisa mencapai 150 mil/ jam.
Sumber: wunderground.com
Biasaya siklon
tropis (65%) terbentuk di daerah antara 10° - 20° dari ekuator.
Nama siklon
tropis tergantung lokasinya, di Atlantik dan Pasifik Timur disebut Huricanne,
di Pasifik Barat disebut Typhon, di Filipina disebut Baguio, di Australia
disebut Willy-Willies
Syarat yang
diperlukan dalam pembentukan siklon tropis adalah:
a.
Suhu permukaan
air laut cukup panas, yaitu sekitar 26°C.
b.
Parameter
Coriolis harus lebih besar dari nilai minimum yang terdapat pada lintang
sekitar 5° LU/LS.
C.
Penggolongan
Iklim
1. Iklim
Matahari
a. Iklim tropis
(23,5 LU – 23,5 LS)
b. Iklim Sub
tropis ( 23,5 LU – 40 LU dan 23,5 LS – 40LS)
c. Iklim Sedang (
40 LU/LS – 66,5LU/LS)
d. Iklim Kutub
(66,5 LU/LS – 90 LU/LS)
Ciri-ciri
iklim tropis
a.
Suhu udara
rata-rata tinggi (22° C - 28° C)
b.
Amplitudo suhu
rata-rata tahunan kecil sekitar 1°- 5° C, sedangkan amplitudo hariannya lebih
besar.
c.
Tekanan udara
rendah
d.
Banyak curah
hujan
Ciri-ciri Iklim
subtropis
a.
Terdapat empat
musim, tetapi musim dingin (winter) tidak begitu dingin, dan musim panas tidak
begitu panas.
b.
Suhu sepanjang
tahun menyenangkan (nyaman)
c.
Jika hujan
jatuh pada musim dingin, sementara musim panasnya kering disebut iklim mediterania
(iklim laut tengah)
Daerahnya
meliputi: Sekitar Laut Tengah, Iran, Pantai California, Australia Selatan,
Chile Tengah
d.
Jika hujan
jatuh pada musim panas, sementara musim dinginnya kering disebut daerah iklim
Tiongkok.
Daerahnya
meliputi: Tiongkok Timur, Jepang, USA Tengah, Argentina Utara, Uruguay.
Di samping itu
daerah iklim subtropis dapat dibagi menjadi dua daerah iklim yaitu sebagai
berikut:
a.
Iklim stepa
Cirinya:
1). Hujan
kurang hanya 0,5 cm/ tahun
2). Langit
selalu terang
3). Siang
panas sekali malam dingin sekali
4). Vegetasi
yang tumbuh hanya rumput-rumputan
b.
Daerah iklim
gurun
Cirinya:
1). Hampir tak
pernah hujan
2). Siang
sangat panas dan malam sangat dingin
Ciri Iklim
Sedang
a.
Iklim Sedang
Laut wilayahnya meilputi: Eropa Barat dan Amerika Utara bagian barat:
1). Musim panas tidak terlalu panas dan musim
dingin tidak terlalu dingin.
2). Amplitudo tahunan besar
3). Udaranya basah, berawan, dan banyak turun
hujan.
b. Iklim
Sedang Daratan/ kontinental/ iklim boreal
1). Suhu pada musim dingin sangat dingin
2). Angin tidak basah
3). Hujan kurang dan hujan banyak turun pada musim
panas (summer) karena banyak arus konveksi akibat suhu yang tinggi.
Ciri Iklim
Dingin
a.
Iklim tundra
(daerahnya: Amerika Utara, pulau-pulau di utara Kanada, Pantai selatan
Greenland dan pantai utara Siberia
1). Iklim dinginnya sangat dingin dan berlangsung
panjang
2). Musim panasnya sejuk dan singkat
3). Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun
4). Di musim dingin, tanah ditutupi es dan salju
5). Vegetasi lumut-lumutan dan semak-semak
6).Di musim panas banyak terbentuk rawa yanga luas
akibat mencairnya se dipermukaan tanah.
b.
Iklim Es Kutub
utara yaitu (Greenland) dan kutub selatan Antartika
1). Suhu terus
menerus rendah sehingga terdapat es abadi
2. Iklim Menurut Koppen
Dasar pembagian
iklim menurut koppen adalah:
1. Rata-rata Suhu
2. Rata-rata Curah
Hujan
Koppen membedakan iklim menjadi lima kelompok
utama, sebagai berikut.
(a) Iklim A yaitu iklim
khatulistiwa yang terdiri atas:
(1)
Af : iklim hutan hujan tropis
(2)Am : Iklim hutan musim
(3)
Aw : iklim sabana
(b) Iklim B yaitu iklim subtropik
yang terdiri atas:
(1)
BS : iklim stepa
(2)
BW : iklim gurun
(c) Iklim C yaitu iklim sedang
maritim yang terdiri atas:
(1)
Cf : iklim sedang maritim tidak dengan musim kering
(2)
Cw : iklim sedang maritim dengan musim dingin yang kering
(3) Cs : iklim sedang
maritim dengan musim panas yang kering
(d) Iklim D yaitu iklim sedang
kontinental yang terdiri atas:
(1) Df : iklim sedang kontinental yang
selalu basah
(2) Dw : iklim sedang kontinental dengan
musim dingin yang kering
(e) Iklim E yaitu iklim arktis
atau iklim salju yang terdiri atas:
(1)
ET : iklim tundra
(2)
EF : iklim dengan es abadi
3.
Iklim
Menurut Oldeman
Dasarnya:
Banyaknya bulan
basah dan bulan kering.
Bulan basah, lembap, dan kering yang
digunakan Oldeman adalah sebagai berikut.
a. Bulan basah jika curah hujan lebih
dari 200 mm.
b. Bulan lembap jika curah hujannya
berkisar antara 100 - 200 mm.
c. Bulan kering jika curah hujannya kurang
dari 100 mm.
Berikut ini adalah tipe-tipe iklim menurut Oldeman.
Iklim A : Jika terdapat lebih dari 9 bulan
basah berurutan.
Iklim B : Jika terdapat 7–9 bulan basah
berurutan.
Iklim C : Jika terdapat 5–6 bulan basah
berurutan.
Iklim D : Jika terdapat 3–4 bulan basah berurutan.
Iklim E : Jika terdapat kurang dari 3 bulan
basah berurutan.
4. Iklim Schmidt dan Fergusson
Dasarnya:
Perbandingan jumlah
bulan kering dengan jumlah bulan basah.
Q= Jmlh
bulan kering x 100%
Jmlh bulan basah
a. bulan kering yaitu
bulan-bulan yang curah hujannya kurang dari 60 mm;
b. bulan basah yaitu bulan-bulan yang curah
hujannya lebih dari 100 mm;
c. bulan lembab yaitu
bulan-bulan yang curah hujannya antara 60 – 100 mm
Pembagian Iklim Schmidt Ferguson
Tipe
|
NILAI Q (%)
|
Keterangan
|
A
|
0 ≤ Q
≤ 14,3
|
Sangat
basah
|
B
|
14,3 ≤ Q
≤ 33,3
|
Basah
|
C
|
33,3 ≤ Q
≤ 60
|
Agak
basah
|
D
|
60 ≤ Q
≤ 100
|
Sedang
|
E
|
100 ≤ Q
≤ 167
|
Agak
kering
|
F
|
167 ≤ Q
≤ 300
|
Kering
|
G
|
300 ≤ Q
≤ 700
|
Sangat
Kering
|
H
|
700 ≤ Q
|
Luar
biasa kering
|
Contoh
soal:
Data curah hujan kota A tahun 2006
menunjukkan jumlah bulan basah adalah 2 bulan, dan bulan kering 10 bulan.
Menurut Schmidt dan Ferguson kota A termasuk
ke dalam jenis iklim?
Jawab
Bulan kering 10, bulan basah =2
Bulan kering 10, bulan basah =2
Mak Q = 5/2 X 100% = 500%.
Berdasarkan tabel di atas kota A memiliki
iklim G (Sangat Kering)
Latihan
Soal
Perhatikan tabel curah hujan bulanan di bawah
ini!
Bln
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
Curah
hujan
|
125
|
120
|
102
|
80
|
60
|
50
|
43
|
35
|
90
|
122
|
129
|
130
|
Berdasarkan Schmitd dan Ferguson daerah
tersebut termasuk iklim?
5.
Iklim
menurut Junghun
Dasarnya:
Jenis vegetasi,
dan ketinggian tempat.
Pembagian daerah iklim tersebut adalah
sebagai berikut.
a. Daerah Panas/Tropis
Tinggi tempat : 0–600 m di atas permukaan
laut.
Suhu : 22° C–26,3° C.
Tanaman : padi, jagung, kopi, tembakau,
tebu, karet, kelapa.
b. Daerah Sedang
Tinggi tempat : 600 m–1500 m di atas
permukaan laut.
Suhu : 17,1° C–22° C
Tanaman : padi, tembakau, teh, kopi, kina,
sayur-sayuran.
c. Daerah Sejuk
Tinggi tempat : 1500–2500 m di atas permukaan
laut.
Suhu : 11,1° C–17,1° C
Tanaman : kopi, teh, kina, sayur-sayuran.
d. Daerah Dingin
Tinggi tempat : lebih dari 2500 m di atas
permukaan laut.
Suhu : 6,2° C–11,1° C
Tanaman : Tidak ada tanaman budidaya.
LATIHAN SOAL
Latihan
|
1. Sebutkan 4 lapisan atmosfer yang anda ketahui dan jelaskan masing-masing
lapisan secara singkat dan benar!
2. Jelaskan perbedaan antara cuaca dan iklim!
3. Apa yang dimaksud dengan temperatur harian, bulanan dan tahunan?
4. Sebutkan bunyi hukum Buyss Ballot dan apa kegunaan hukum tersebut dalam
mengidentifikasi angin!
5. Berdasarkan ketinggiannya awan terbagi menjadi berapa, dan jelaskan dengan
singkat!
6. Gambar dan jelaskan pembagian iklim menurut Junghuhn!
7. Gambar dan jelaskan jenis-jenis hujan!
8. Jelaskan syarat terjadinya badai tropis!
9. Mengapa ozone mempunyai fungsi yang penting bagi kehidupan manusia?
10. Jelaskan distribusi iklim Koppen di Indonesia!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar