1. Peta Contour / Peta rupabumi
adalah
peta yang menggambarkan kondisi topografi suatu daerah. Peta rupabumi
menampilkan kenampakan alami (natural features) seperti gunung, lembah ,
sungai, danau
yang ditampilkan dengan garis-garis kontur pada peta.
Jika peta contour tidak berskala , maka skala peta kita hitung dengan memperhatikan interval antar kontur (Ci – Contour Interval).
Rumus Ci= 1/ 2000 x penyebut skala
Contoh soal:
Sebuah
peta topografi daerah gunung berapi diketahui memiliki jarak antar garis kontur
sebesar 20 m, maka berapa skala pada peta kontur tersebut?
Jawab:
S
= 2.000 x Ci
S = 2.000 x 20
S = 40.000
Jadi skala pada peta kontur tersebut adalah 1
: 40.000
Menginterpretasikan peta contour:
jika angka ketinggian di bagian dalam garis lebih besar, berarti menunjukkan ketingggian gunung / bukit.
Semakin rapat garis contour, semakin terjal lereng.
2. Memperbesar dan memperkecil peta
Langkah-langkah untuk memperbesar peta sama halnya dengan memperkecil peta, hanya tinggal kebalikannya.Berikut ini adalah 3 alat yang digunakan untuk memperbesar/ memperkecil peta:
a. Menggunakan grid
Memperbesar dan atau memperkecil peta dengan bantuan grid atau garis-garis koordinat yaitu dengan memberikan garis khayal pada peta yang terdiri atas garis lintang dan garis bujur.
Jika gambar suatu daerah diperbesar, berarti bentuk daerah tetap, tetapi ukuran panjang dan lebar diperbesar, bilangan pembagi skala menjadi lebih kecil, dan detail gambar makin banyak. Sebaliknya jika gambar suatu daerah diperkecil maka bentuk daerah tetap, tetapi ukuran panjang dan lebar diperkecil, bilangan pembagi skala menjadi lebih besar, dan detail gambar semakin sedikit. Urutan kerja sebagai berikut:
- Menentukan daerah yang akan digambar, misalnya menggambar Peta Pulau Kalimantan , diketahui peta asli skala 1 : 15.000.000 berukuran 40 x 30 cm.
- Menentukan pembesaran atau pengecilan gambar:
- Jika skala daerah yang akan digambar menjadi 1 : 7.500.000 ini berarti peta skala diperbesar 2 kali dan ukuran peta diperbesar 2 kali menjadi 80 x 60 cm.
- Jika skala daerah yang akan digambar menjadi 1 : 30.000.000, ini berarti skala peta diperkecil ^ kali dan ukuran peta diperkecil ^ kali menjadi 20 x 15 cm.
- Menarik garis-garis yang sejajar garis tepi peta asli, sehingga terbentuk petak-petak. Jarak antar garis disesuaikan dengan ukuran pembesaran atau pengecilan. Misalnya jika peta asli berukuran petaknya 4 x 4 cm maka peta yang baru 8 x 8 cm jika diperbesar, menjadi 2 x 2 cm jika diperkecil.
- Melakukan langkah yang sama seperti tahap 3 pada kertas lain yang dipersiapkan untuk memindahkan gambar.
- Meniru pola garis yang membentuk gambar daerah dalam peta asli pada kertas yang sudah dipersiapkan. Penarikan arah garis disesuaikan dengan titik-titik potong antara garis yang membentuk gambar daerah dengan garis-garis yang membentuk petak-petak pada peta asli.
Contoh
Peta berskala 1 : 100.000 akan diperbesar 2 kali, maka skala peta tersebut menjadi 1 : 50.000. (Lihat gambar).
b. Fotocopy
Cara yang harus kamu lakukan yaitu dengan memfotocopy peta tersebut.
Bila kamu ingin memperbesar peta maka gunakanlah mesin fotocopy yang
dapat memperbesar peta. Sebelum difotocopy, usahakan peta yang akan
diperbesar skalanya sudah dirubah dalam bentuk skala garis atau batang,
agar perubahan hasil peta yang diperbesar akan sesuai dengan perubahan
skalanya. Akan tetapi, jika masih dalam bentuk skala angka maka akan
sangat sulit menyesuaikannya.c. Menggunakan alat pantograf
Selain dengan memperbesar grid dan memfotocopy untuk memperbesar dan memperkecil peta, maka dapat menggunakan alat pantograf. Di bawah ini disajikan gambar sketsa dari pantograf.
Pantograf alat untuk memperbesar dan memperkeil skala peta (Sumber: Koleksi penulis, 2006).
Pantograf dapat mengubah ukuran peta sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Pada dasarnya, kerja pantograf berdasarkan jajaran genjang. Tiga dari empat sisi jajaran genjang (a, b dan c) mempunyai skala faktor yang sama.
Skala pada ketiga sisi tersebut dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan, yaitu memperbesar atau memperkecil peta. Pada alat ini juga digunakan formulasi yaitu:
Setelah didapat besarnya skala faktor, kemudian pantograf diatur sehingga masing-masing lengan pantograf memiliki skala faktor sama dengan 20.
Selanjutnya peta yang akan diperbesar letakkan di tempat B dan kertas gambar kosong letakkan di tempat gambar A yang sudah dilengkapi pensil. Kemudian gerakkan B mengikuti peta asal, melalui kaca pengamat atau dijiplak.
3. Proyeksi Peta
Proyeksi
adalah: cara pemindahan garis paralel dan meredian dari globe (bidang lengkung)
ke bidang datar
Dengan proyeksi, peta akan menjadi lebih baik
dan mudah dibaca (conform/ sama bentuk,equidistant/ sama jarak dan equivalen/ sama luasnya )
Berdasarkan
bidang proyeksinya, peta dibedakan atas 4 , yaitu
1)
Proyeksi
zenithal/ azimuthal
Proyeksi
zenithal /azimuthal
adalah proyeksi peta yang menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksinya,yang menyinggung bola pada kutub,
equator atau sembarang tempat yang terletak antara equator dan kutub. Proyeksi
ini baik untuk menggambarkan wilayah di sekitar equator dan kutub
Proyeksi
ini paling baik untuk menggambarkan daerah equator dan kutub
2)
Proyeksi
silinder/ Cylindris
Proyeksi
silinder adalah
Proyeksi permukaan bumi yang bidang proyeksinya berbentuk silinder dan
menyinggung bola bumi. Bila bidang proyeksinya nmenyinggung katulistiwa, semua
garis paralel merupakan garis horizontal dan semua garis meredian merupakan
garis lurus vertikal. Keuntungan dari proyeksi silinder, antara lain dapat
menggambarkan wilayah yang luas dan sesuai untuk menggambarkan wilayah
katulistiwa atau lintang rendah.
3)
Proyeksi
kerucut (Conic)
Proyeksi
kerucut merupakn
pemindahan garis-garis meredian dan paralel
dari suatu globe ke sebuah kerucut. Proyeksi ini memiliki garis paralel
melingkar dan garis meredian berbentuk jari-jari.
Proyeksi
kerucut paling baik untuk menggambarkan daerah lintang 45° atau lintang tengah
4)
Proyeksi
unik (unique)
adalah
suatu cara memproyeksikan bumi yang lengkung menuju bidang datar dari hasil
pengembangan para ahli, dibuat dengan perhitungan dan sering digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
Contoh proyeksi unique/ gubahan yaitu:
a.
Proyeksi
Bonne / Equal Area
Proyeksi ini cocok digunakan untuk
menggambarkan wilayah Asia yang letaknya di sekitar katulistiwa
b.
Proyeksi
Mollweide
Pada proyeksi ini tiap bagian mempunyai
ukuran yang sama luas hingga ke pinggiran proyeksi. Makin mendekati kutub,
ukuran semakin kecil
3.
Proyeksi
sinusoidal
Proyeksi ini menggambarkan sudut dan jarak
yang tepat untuk wilayah meredian tengah sampai katulistiwa
4.
Proyeksi
mercator
Proyeksi ini melukiskan bumi di bidang
silinder yang sumbunya berimpit dengan
bola bumi kemudian seolah-olah silindernya dibuka menjado bidang datar
5.
Proyeksi
homolografi / Goode
Proyeksi ini merupakan perbaikan
kesalahan pada proyeksi Mollweide
6.
Proyeksi
Gall
Ciri khasnya adalah bentuk yang berbeda
di wilayah lintang yang mendekati kutub