Menu

SELAMAT BELAJAR...KEJUJURAN HARGA MATI

Minggu, 27 Agustus 2017

MATERI PETA III : Peta Contour, Memperbesar/ memperkecil peta dan Proyeksi peta

1. Peta Contour / Peta rupabumi

 adalah peta yang menggambarkan kondisi topografi suatu daerah. Peta rupabumi 
 menampilkan kenampakan alami (natural features) seperti gunung, lembah , sungai, danau 
 yang ditampilkan dengan garis-garis kontur pada peta.

CARA MENGHITUNG CONTOUR INTERVAL
Jika peta contour tidak berskala ,  maka skala peta kita hitung dengan memperhatikan interval antar kontur (Ci – Contour Interval). 
Rumus  Ci= 1/ 2000 x penyebut skala
 Contoh soal: 
 Sebuah peta topografi daerah gunung berapi diketahui memiliki jarak antar garis kontur
sebesar 20 m, maka berapa skala pada peta kontur tersebut?
Jawab:  
  S = 2.000 x Ci

  S = 2.000 x 20

  S = 40.000

  Jadi skala pada peta kontur tersebut adalah 1 : 40.000

Menginterpretasikan peta contour:

 
Dari pengamatan interpretasi peta di atas, dapat disimpulkan bahwa:
jika angka ketinggian di bagian dalam garis lebih besar, berarti menunjukkan ketingggian gunung / bukit. 
Semakin rapat garis contour, semakin terjal lereng.

2. Memperbesar dan memperkecil peta

Langkah-langkah untuk memperbesar peta sama halnya dengan memperkecil peta, hanya tinggal kebalikannya.
Berikut ini adalah 3 alat yang digunakan untuk memperbesar/ memperkecil peta: 
a.     Menggunakan grid
Memperbesar dan atau memperkecil peta dengan bantuan grid atau garis-garis koordinat yaitu dengan memberikan garis khayal pada peta yang terdiri atas garis lintang dan garis bujur.
Jika gambar suatu daerah diperbesar, berarti bentuk daerah tetap, tetapi ukuran panjang dan lebar diperbesar, bilangan pembagi skala menjadi lebih kecil, dan detail gambar makin banyak. Sebaliknya jika gambar suatu daerah diperkecil maka bentuk daerah tetap, tetapi ukuran panjang dan lebar diperkecil, bilangan pembagi skala menjadi lebih besar, dan detail gambar semakin sedikit. Urutan kerja sebagai berikut:
  1. Menentukan daerah yang akan digambar, misalnya menggambar Peta Pulau Kalimantan , diketahui peta asli skala 1 : 15.000.000 berukuran 40 x 30 cm.
  2. Menentukan pembesaran atau pengecilan gambar:
    1. Jika skala daerah yang akan digambar menjadi 1 : 7.500.000 ini berarti peta skala diperbesar 2 kali dan ukuran peta diperbesar 2 kali menjadi 80 x 60 cm.
    2. Jika skala daerah yang akan digambar menjadi 1 : 30.000.000, ini berarti skala peta diperkecil ^ kali dan ukuran peta diperkecil ^ kali menjadi 20 x 15 cm.
    3. Menarik garis-garis yang sejajar garis tepi peta asli, sehingga terbentuk petak-petak. Jarak antar garis disesuaikan dengan ukuran pembesaran atau pengecilan. Misalnya jika peta asli berukuran petaknya 4 x 4 cm maka peta yang baru 8 x 8 cm jika diperbesar, menjadi 2 x 2 cm jika diperkecil.
    4. Melakukan langkah yang sama seperti tahap 3 pada kertas lain yang dipersiapkan untuk memindahkan gambar.
    5. Meniru pola garis yang membentuk gambar daerah dalam peta asli pada kertas yang sudah dipersiapkan. Penarikan arah garis disesuaikan dengan titik-titik potong antara garis yang membentuk gambar daerah dengan garis-garis yang membentuk petak-petak pada peta asli.
Setelah tiruan gambar daerah pada peta selesai dilakukan, tahap terakhir ialah melengkapi bagian-bagian (komponen-komponen) peta pada gambar yang baru.
Contoh
Peta berskala 1 : 100.000 akan diperbesar 2 kali, maka skala peta tersebut menjadi 1 : 50.000. (Lihat gambar).
b.    Fotocopy
Cara yang harus kamu lakukan yaitu dengan memfotocopy peta tersebut. Bila kamu ingin memperbesar peta maka gunakanlah mesin fotocopy yang dapat memperbesar peta. Sebelum difotocopy, usahakan peta yang akan diperbesar skalanya sudah dirubah dalam bentuk skala garis atau batang, agar perubahan hasil peta yang diperbesar akan sesuai dengan perubahan skalanya. Akan tetapi, jika masih dalam bentuk skala angka maka akan sangat sulit menyesuaikannya.
 c.     Menggunakan alat pantograf
Selain dengan memperbesar grid dan memfotocopy untuk memperbesar dan memperkecil peta, maka dapat menggunakan alat pantograf. Di bawah ini disajikan gambar sketsa dari pantograf.
Pantograf alat untuk memperbesar dan memperkeil skala peta (Sumber: Koleksi penulis, 2006).
Pantograf dapat mengubah ukuran peta sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Pada dasarnya, kerja pantograf berdasarkan jajaran genjang. Tiga dari empat sisi jajaran genjang (a, b dan c) mempunyai skala faktor yang sama.
Skala pada ketiga sisi tersebut dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan, yaitu memperbesar atau memperkecil peta. Pada alat ini juga digunakan formulasi yaitu:
Setelah didapat besarnya skala faktor, kemudian pantograf diatur sehingga masing-masing lengan pantograf memiliki skala faktor sama dengan 20.
Selanjutnya peta yang akan diperbesar letakkan di tempat B dan kertas gambar kosong letakkan di tempat gambar A yang sudah dilengkapi pensil. Kemudian gerakkan B mengikuti peta asal, melalui kaca pengamat atau dijiplak.

3. Proyeksi Peta

       Proyeksi adalah: cara pemindahan garis paralel dan meredian dari globe (bidang lengkung) ke bidang datar

       Dengan proyeksi, peta akan menjadi lebih baik dan mudah dibaca (conform/ sama bentuk,equidistant/ sama jarak  dan equivalen/ sama luasnya )
      
       Berdasarkan bidang proyeksinya, peta dibedakan atas 4 , yaitu

1)   Proyeksi zenithal/ azimuthal
     Proyeksi zenithal /azimuthal adalah proyeksi peta yang menggunakan bidang datar sebagai bidang  proyeksinya,yang menyinggung bola pada kutub, equator atau sembarang tempat yang terletak antara equator dan kutub. Proyeksi ini baik untuk menggambarkan wilayah di sekitar equator dan kutub
     Proyeksi ini paling baik untuk menggambarkan daerah equator dan kutub

2)   Proyeksi silinder/ Cylindris
    
    Proyeksi silinder adalah Proyeksi permukaan bumi yang bidang proyeksinya berbentuk silinder dan menyinggung bola bumi. Bila bidang proyeksinya nmenyinggung katulistiwa, semua garis paralel merupakan garis horizontal dan semua garis meredian merupakan garis lurus vertikal. Keuntungan dari proyeksi silinder, antara lain dapat menggambarkan wilayah yang luas dan sesuai untuk menggambarkan wilayah katulistiwa atau lintang rendah.


3)    Proyeksi kerucut (Conic)
     
    Proyeksi kerucut merupakn pemindahan garis-garis meredian dan paralel  dari suatu globe ke sebuah kerucut. Proyeksi ini memiliki garis paralel melingkar dan garis meredian berbentuk jari-jari.
     Proyeksi kerucut paling baik untuk menggambarkan daerah lintang 45° atau lintang tengah


4)   Proyeksi unik (unique)
    
     adalah suatu cara memproyeksikan bumi yang lengkung menuju bidang datar dari hasil pengembangan para ahli, dibuat dengan perhitungan dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
     Contoh proyeksi unique/ gubahan yaitu:
a.    Proyeksi Bonne / Equal Area
     Proyeksi ini cocok digunakan untuk menggambarkan wilayah Asia yang letaknya di sekitar katulistiwa
  
b.    Proyeksi Mollweide
      Pada proyeksi ini tiap bagian mempunyai ukuran yang sama luas hingga ke pinggiran proyeksi. Makin mendekati kutub, ukuran semakin kecil

3.    Proyeksi sinusoidal
     Proyeksi ini menggambarkan sudut dan jarak yang tepat untuk wilayah meredian tengah sampai katulistiwa

4.    Proyeksi mercator
      Proyeksi ini melukiskan bumi di bidang silinder  yang sumbunya berimpit dengan bola bumi kemudian seolah-olah silindernya dibuka menjado bidang datar

5.    Proyeksi homolografi / Goode
      Proyeksi ini merupakan perbaikan kesalahan pada proyeksi Mollweide

6.    Proyeksi Gall
      Ciri khasnya adalah bentuk yang berbeda di wilayah lintang yang mendekati kutub



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar