Menu

SELAMAT BELAJAR...KEJUJURAN HARGA MATI

Sabtu, 26 Agustus 2017

MATERI PETA II : Fungsi dan Komponen Peta

Sebelum mulai, simak video berikut ini:

https://www.google.com/earth/

Materi di dalam uraian berikut ini meliputi:
1. Manfaat peta
2. Penggolongan peta
3. Komponen peta


1. Fungsi peta

  -Menyajikan informasi tentang potensi suatu daerah

- Menunjukkan posisiatau lokasi obyek di permukaan bumi

- Membantu dalam pembuatan desai, contohnya desain jalan

- Menunjukkan jarak antar 2 tempat atau lebih di permukaan bumi

- Memperlihatkan luas  daerah di permukaan bumi

- Memperlihatkan bentuk permukaan bumi

- Memperlihatkan dimensi suatu obyek di permukaan bumi

(sumber: PR Geografi Kelas XII untuk SMA/MA Penerbit Intan Pariwara 2012)

2. Penggolongan peta

Penggolongan peta berdasarkan jenisnya:

 a. Peta Umum 
     yaitu peta yang berisi /menggambarkan  informasi secara umum pada suatu wilayah misalnya sungai, gunung, jalur jalan raya, sawah, dll

     Contoh judul peta umum : 
    Peta Indonesia, 
    Peta Propinsi Kalimantan Timur, 
    Peta Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 
    Peta Kota Bontang

 b. Peta Khusus / Tematik
     adalah peta yangberisi/  menggambarkan  suatu tema atau informasi atau kenampakan tertentu  pada suatu wilayah.

     Contoh:

     Peta Curah Hujan wilayah Indonesia,

     Peta Persebaran Sumber Daya Alam Propinsi   Kalimantan Timur

     Peta Pariwisata Daerah Khusus Ibukota Jakarta

     Peta Kepadatan Penduduk Kota Bontang

 c. Peta Topografi
     adalah peta yang menggambarkan kondisi topografi suatu daerah. Peta rupabumi menampilkan kenampakan alami (natural features) seperti gunung, lembah , sungai, danau yang ditampilkan dengan garis-garis kontur pada peta.
    Contoh: 
 sumber :http://gisdanrs.blogspot.co.id/2014/12/gis-membuat-peta-kontur.html


Penggolongan peta berdasarkan skala:

1) Peta kadaster, yaitu peta yang berskala antara 1: 100 sampai dengan 1 : 5.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan luas tanah dan sertifikat tanah.
2) Peta skala besar, yaitu peta yang berskala antara 1 : 5.001 sampai dengan 1 : 250.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan daerah yang sempit, misalnya peta kelurahan, peta desa, peta kecamatan, dan peta kota.
3) Peta skala sedang, yaitu peta yang berskala antara 1 : 250.001 sampai dengan 1 : 5.00.000. Peta tersebut digunakan untuk menggambarkan daerah agak luas, misalnya Peta Provinsi Jawa Barat, Provinsi Sumatra Utara, dan sebagainya.
4) Peta skala kecil, yaitu peta yang berskala antara 1 : 500.001 sampai dengan 1 : 1.000.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan daerah yang cukup luas, misalnya Peta Indonesia dan Peta Amerika Serikat.
5) Peta skala geografis, yaitu peta yang berskala lebih kecil dari 1 : 1.000.000. Peta ini digunakan untuk menggambarkan kelompok negara, misal Peta Negara-Negara Eropa, Peta Negara-Negara Asia Tenggara, Peta Benua Australia, dan Peta Dunia.
 

3. Komponen peta

Komponen peta merupakan  unsur kelengkapan yang bertujuan mempermudah pengguna dalam
membaca atau menggunakan peta.

1. Judul

Judul peta memuat isi peta. Judul peta merupakan komponen yang sangat penting karena memberikan informasi tentang isi peta. . Judul peta biasanya diletakkan di bagian tengah atas peta walupun ada juga yang diletakkan dibagian bawah peta, di tempat yang kosong.

2. Garis Tepi

Garis tepi atau border adalah garis yang terletak di bagian tepi peta dan ujung-ujung tiap garis bertemu dengan ujung garis yang berdekatan. Biasanya garis ini dibuat rangkap dua dan tebal.

3. Skala

Semua peta pada dasarnya merupakan hasil pengecilan dari wilayah permukaan bumi yang dilukiskan dalam bidang datar. Dengan kata lain, tidak pernah ada peta yang merupakan hasil pembesaran bentuk muka Bumi yang sebenarnya. Proses pengecilan obyek geografis tersebut, tentunya menghasilkan perbandingan antara kenyataan bentuk yang ada di muka bumi degan gambar yang dihasilkan. Angka perbandingan tersebut dikenal dengan istilah skala.

Skala merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah peta. Melalui pengamatan skala, kita dapat membayangkan luas wilayah ataupun jarak antara dua tempat atau yang lebih sesungguh nya di muka bumi. Skala umumnya dinyatakan dalam tiga bentuk, yaitu sebagai berikut.


  • Skala Pecahan (Numerik) yaitu skala yang dinyatakan dalam bentuk angka perbandingan atau pecahan. Contoh: Skala peta 1 : 50.000, skala pecahan ini bisa diinterpretasikan dengan 1 cm pada peta sama dengan 50.000 cm di lapangan atau 1 cm mewakili 0,5 km.
  • Skala Garis (Grafis), yaitu skala yang dinyatakan dalam bentuk sebuah ruas garis bilangan atau batang pengukur.
  • Skala Kata (Verbal), yaitu skala yang dinyatakan dalam bentuk kalimat lengkap. Contoh: 1 sentimeter pada peta berbanding dengan 500 meter di muka bumi. One centimeter aproximately five hundred meter.
             Kerjakan  contoh soal berikut ini :

       1) .Mengubah skala angka menjadi skala garis

            Ubahlah skala numerik berikut menjadi skala garis!

            1: 5.000.000

      2)  Jika pada suatu peta berskala 1 : 5.000.000 , jarak kota Bontang dengan kota                   
           Samarinda       adalah 4 cm. Hitunglah berapa jarak sebenarnya  kedua kota tersebut!


      3)  Jika pada sebuah peta jarak kota A –B adalah 2 cm, dan jarak sebenarnya kota A-B        
          adalah 160 km, maka hitunglah berapa skala peta tersebut!
      4)  Jika suatu peta berskala  1: 4.000.000  akan kita perbesar 2 kali, maka hitunglah   
           berapa skala peta tersebut!


4. Orientasi (Arah Mata Angin)

   Orientasi peta atau tanda arah mata angin.      
   Meskipun terlihat sederhana, tanda ini sangat penting. Gunanya adalah untuk menunjukan arah  
   sehingga pengguna peta bisa menentukan arah saat membaca peta. 

Komponen Peta, 11 Komponen Peta, Judul, Garis Tepi, Skala, Orientasi, Garis Astronomis, Lettering, Warna, Simbol, Legenda, Sumber dan Tahun Pembuatan Peta, Inset. | www.zonasiswa.com
Jenis-jenis Orientasi pada Peta
    Jawablah pertanyaan berikut: 
    Jika kita menghadap ke arah matahari terbit, maka sebelah kanan kita adalah arah ......
 
5. Garis Astronomis

    Garis astronomis adalah garis khayal yang dibuat dan digunakan untuk mempermudah    
   menentukan posisi suatu tempat di muka bumi. Garis astronomis dinyatakan dalam bentuk   
   koordinat garis lintang dan garis bujur. Garis lintang (latitude) merupakan garis khayal yang   
   melingkari bumi secara horizontal. Sedangkan garis bujur (longitude/meridian) merupakan garis 
   khayal yang melingkari bumi secara vertikal yang membujur dan menghubungkan antara kutub  
   utara dan kutub selatan.

Komponen Peta, 11 Komponen Peta, Judul, Garis Tepi, Skala, Orientasi, Garis Astronomis, Lettering, Warna, Simbol, Legenda, Sumber dan Tahun Pembuatan Peta, Inset. | www.zonasiswa.com
Garis Astonomis
    Garis astronomis berguna untuk menentukan lokasi suatu tempat. Garis astronomis ini   
   ditunjukkan dengan membuat tanda pada  garis tepi dengan menunjukkan angka derajat,   
   menit, dan detik.
    15ᵒ  bujur  sama dengan 60 menit

    1ᵒ    bujur sama dengan 60 detik

    1ᵒ    lintang  sama dengan 111 km

6. Lettering (Tata Penulisan)
    
    Lettering adalah semua tulisan dan angka-angka yang tertera dalam suatu peta. Lettering
    juga berfungsi untuk mempertegas arti dari simbol-simbol yang ada.

    Lettering dibuat jangan terlalu banyak dan biasanya ditulis dengan huruf cetak kecil yang 
    representatif terhadap ukuran  peta .
    
   Jenis-jenis huruf dalam lettering:

   1) Judul peta

     Ditulis dengan huruf cetak kapital tegak

     Contoh: PETA PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

   2) Perairan

      Ditulis dengan huruf italic(miring), untuk sungai ditulis dengan arah memanjang

       mengikuti aliran.

       Contoh: Sungai Mahakam, Danau Semayang

   3) Legenda

         Ditulis dengan huruf cetak kecil

   4) Kota-kota besar dan kecil

         Ditulis dengan huruf kecil  cetak tegak  proporsional

 7. Warna

Warna pada peta mempunyai peranan yang sangat penting karena menyimpan berbagai informasi berkaitan dengan permukaan lokasi yang digambarkan di peta. Warna-warna tersebut antara lain:
  • Warna hitam dalam peta digunakan untuk menunjukkan batas administrasi, lettering, maupun detail penghunian.
  • Warna biru dalam peta digunakan untuk menunjukkan tubuh air, seperti sungai, danau, serta laut. Degradasi warna biru muda hingga biru tua mununjukkan tingkat kedalaman dari tubuh air. Semakin tua warna birunya, maka semakin dalam tubuh air tersebut
  • Warna hijau dalam peta digunakan untuk menunjukkan dataran rendah, vegetasi atau tumbuhan, serta hutan.
  • Warna coklat dalam peta digunakan untuk menunjukkan daerah yang mempunyai kemiringan lereng yang amat besar, misalnya dataran tinggi atau daerah pegunungan.
  • Warna merah dalam peta digunakan untuk menunjukkan jalan raya atau untuk menunjukkan letak kota atau ibu kota.


8. Simbol

Simbol merupakan tanda konvensional yang terdapat di dalam peta untuk mewakili keadaan sebenarnya yang ada di lapangan.

Berdasarkan bentuknya, simbol dibagi menjadi 3 sebagai berikut.
  • Simbol titik/dot, digunakan untuk menyatakan posisi atau lokasi suatu tempat. Simbol yang digunakan dapat berupa simbol pictorial (gambar) maupun huruf.
  • Simbol garis, digunakan untuk menggambarkan batas-batas administrasi, jalan, maupun sungai.
  • Simbol luasan/ area, digunakan untuk menunjukkan suatu tempat tertentu, seperti hutan atau rawa.

Komponen Peta, 11 Komponen Peta, Judul, Garis Tepi, Skala, Orientasi, Garis Astronomis, Lettering, Warna, Simbol, Legenda, Sumber dan Tahun Pembuatan Peta, Inset. | www.zonasiswa.com
Simbol-simbol Peta
9. Legenda (Keterangan)

   adalah keterangan dari simbol-simbol yang digunakan di dalam peta, agar mudah dipahami    
   pembaca, biasanya diletakkan di  bagian yang kosong pada peta

10. Sumber dan Tahun Pembuatan Peta
  
    Sumber peta  dan tahun pembuatan peta memberikan kepastian data-data yang    
    digunakan dalam pemetaan sehingga informasi yang disajikan di peta akurat. Contohnya   
    peta yang dibuat tahun 1980, di dalamnya belum ada di dalamnya lokasi yang 
    menunjukkan  kota Bontang.

11. Inset

     Inset peta menunjukkan lokasi daerah yang dipetakan pada kedudukannya dengan daerah
     sekitar yang lebih luas. Inset peta ini biasanya diletakkan di tempat yang kosong dan tidak 
     mengganggu peta utama.

    Contoh : 
       Peta Provinsi Kalimantan Timur  memerlukan inset (peta yang ukurannya lebih kecil) dari peta Kalimantan, untuk menunjukkan lokasi Propinsi tersebut di wilayah Pulau Kalimantan 
       Sedangkan inset pembesaran digunakan untuk menggambarkan wilayah yang kecil. Contoh pada peta dunia, tidak kelihatan Kepulauan Hawai, kecuali hanya titik titik pulau saja. Nah untuk itu diperlukan peta kecil yang menampilkan secara detail Kepulauan Hawai. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar